CISAAT – Kasi Humas Polres Sukabumi Kota, Iptu Astuti Setyaningsih menegaskan, saat ini jajaran kepolisian tengah melakukan penyelidikan terkait aksi geng motor yang meneror masyarakat teror di Kampung Cimahi, Desa Cibolang Kaler, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Senin (05/6) lalu.
Menurutnya, penyelidikan akan dimulai dari nomor polisi atau plat kendaraan motor yang tertinggal di lokasi kejadian yang diduga milik salah satu anggota geng motor. “Sedang kita lidik, dari nopol kendaraan pun sudah terdeteksi. Honda Beat Pop warna putih bernomor polisi D 2254 LK,” tegasnya.
Sementara Salah seorang warga Kampung Cimahi, RT 28/RW 06, Desa Cibolang Kaler, Kecamatan Cisaat, Elli Nurhayati (45) mengaku kaget. Melihat segerombolan geng motor dengan mengacungkan senjata tajam. Seperti samurai, celurit, kolewang sambil membunyikan klakson. “Saat itu saya langsung berteriak ke anak saya. Awas ada geng motor. Karena, memang saat itu anak saya berada di pinggir jalan mau beli kopi dekat Masjid Biru,” tandasnya.
Sewaktu Elli berteriak meminta tolong, sontak warga sekitar langsung berhamburan ke luar rumah. Tak lama setelah itu, puluhan anggota geng motor itu langsung pergi meninggalkan kampung tersebut.
“Gerombolan Geng motor sempet berenti dulu di jembatan Masjid Biru sambil membawa senjata tajam. Kalau jumlah ada sekitar 15 motor. Nah, jalan itu dipenuhi motor kiri kanan, sampai saya gemetar, takut anak saya jadi korban kebringasan geng motor,” bebernya.
“Saat di pertigaan Cibolang Kaler, motor mereka itu dimatiin semua. Namun, saat melintasi jalan ini dan melihat ada orang, baru mereka menyalakan lampu motornya. Gak lihat pakai atribut apa, cuman pakai jaket kelihatannya. Karena, memang silau banyak lampu motor,” timpalnya. “Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa maupun korban luka-luka. Karena, memang saat kejadian anak saya langsung lari dari jalan raya, setelah saya berteriak,” imbuhnya.
Sementara itu, Amidin (67) asal Kampung Cimahi, RT 07/RW 06, Desa Cibolang Kaler, Kecamatan Cisaat mengatakan, saat kejadian ia mengaku tengah tertidur lelap. Namun, tiba-tiba ia dikagetkan dengan suara teriakan di arah jalan raya pada saat dini hari. “Saya gak berani keluar rumah. Karena, banyak geng motor di jalan sambil bawa senjata tajam. Jadi, gak nyamperin karena takut,” katanya.
Pasca kejadian, warga di wilayah itu terus dihantui rasa was-was. Khususnya saat melakukan aktivitas di malam hari. Mereka khawatir menjadi korban keberingasan kawanan geng motor. “Iya, kalau harapan kami warga disini bisa aman yah. Jangan seperti ini kita takut kalau keluar malam hari takut di bacok geng motor. Saya berharap pihak kepolisian ada patroli ke kampung ini,” ujarnya. (IST)