SUKABUMI – Achmad Fahmi, Calon Wali Kota Sukabumi nomor urut satu dari pasangan “Serasi” menghadiri undangan pengajian Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar di kediaman Ferry, tokoh masyarakat Tipar sekaligus ketua RW 4 Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, Sabtu (12/10/2024).
Fahmi pun bertindak selaku mubaligh dalam cara yang berlangsung khidmat dan dihadiri oleh sejumlah tokoh agama dan masyarakat setempat.
Acara dimulai sejak pukul delapan pagi dibuka dengan sholawat nabi dan pembacaan kalam Ilahi. Selain Fahmi, hadir pula anggota DPRD Kota Sukabumi dari Dapil Cikole Citamiang Danny Ramdhani sekaligus sebagai ketua Bapilu DPD PKS Kota Sukabumi.
Menurut Ferry, selaku penyelenggara, mengungkapkan rasa syukurnya atas kehadiran Achmad Fahmi. “Beliau hadir atas undangan kami sebagai bagian dari keluarga besar kami, kami berharap semoga kang Fahmi bisa menjadi Wali Kota Sukabumi dan bisa melanjutkan pembangunan di Kota Sukabumi,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, dalam isi dakwahnya, Fahmi menyampaikan ketauladanan Nabi Muhamad SAW, sebagai orang yang selalu menjaga hubungan baik dan silaturahmi terlebih kepada tetangga. “Hubungn baik dan silaturahmi terutama dengan tetangga itu harus tetap dijaga, jangan sampai menyakiti hati tetangga kita, selalu menjaga lisan antar sesama warga terutama dalam berkomunikasi,” kata Fahmi.
Sementara itu anggota DPRD Kota Sukabumi dari Dapil Cikole Citamiang Danny Ramdhani sekaligus sebagai ketua Bapilu DPD PKS Kota Sukabumi menyoroti maraknya kampanye hitam terutama di media sosial.
Menurutnya, saat ini yang kerap mencuat dalam Pilkada Kota Sukabumi adalah munculnya kampanye hitam (black campaign) yang begitu masiv terutama di media sosial tiktok.
“Kami mengimbau masyarakat untuk mempergunakan hak pilihnya dalam Pilkada secara cerdas dan bijaksana, jangan sampai melakukan tindakan-tindakan yang termasuk dalam pelanggaran pemilu hanya demi mendukung bakal calon yang mereka beri simpati lebih,” kata Danny.
Danny mendorong warga untuk mendukung pola kampanye damai dan menghindari black campaign dan negatif kampanye. “Lebih baik fokus pada program yang ditawarkan dan dijanjikan paslon kepada masyarakat. Saya kira harusnya di tahun 2024 ini model dan pola kampanye nya harus kearah edukasi damai dan menyenangkan. Jangan lagi masyarakat dibawa-bawa pada intimidasi dan ketakutan karena itu sudah tidak jaman,” pungkasnya. (rls)