Headlines

Lima Parpol Sepakat Berkoalisi untuk Memenangkan Pilbup Sukabumi, Ini Kriteria Figur yang Diusung

SUKABUMI – Lima partai politik (parpol) berkomitmen menjalin kerja sama untuk berkoalisi di Pilkada Kabupaten Sukabumi tahun 2024. Lima partai politik tersebut antara lain Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Komitmen koalisi tersebut diwujudkan dalam deklarasi dan penandatanganan naskah kerja sama partai politik pada Sabtu (4/5/2024). Ada enam butir kesepakatan dan kerja sama partai politik yang dibacakan oleh masing-masing pimpinan partai. Diketahui, PKB merupakan inisiator dalam pendeklarasian koalisi tersebut.

Informasi yang dihimpun, dari hasil Pemilu Legislatif 2024, jika lima parpol ini tetap berkoalisi hingga mendaftar kandidat usungannya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi, total ada 28 kursi yang diperoleh. Rinciannya, PKB dan PKS 7 kursi, Partai Demokrat 5 kursi, PAN 3 kursi, dan PDIP 6 kursi. Cukup untuk mengusung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi di Pilkda 2024.

Ketua DPC PKB Kabupaten Sukabumi, Hasim Adnan menjelaskan, proses komunikasi antara masing-masing parpol tersebut sudah dilakukan sejak lama. Menurut Hasim, kelima parpol ini memutuskan untuk menjalin kerja sama, berangkat dari pemahaman dan keprihatinan yang sama melihat kondisi Kabupaten Sukabumi.

“Kalau ditanya seberapa optimistis, tentu kami sangat optimistis. Namun tentu politik itu sangat dinamis. Memang tidak ada jaminan bahwa koalisi ini akan bertahan, tapi ini adalah satu bentuk ikhtiar. Jangan mengharapkan koalisi ini pecah, pada akhirnya nanti kita lihat saja setelah secara resmi mendaftar ke KPU,” ujar Hasim.

Namun, dalam deklarasi ini belum diputuskan siapa figur pasangan calon yang akan diusung. Baik Hasim Adnan maupun pimpinan parpol koalisi lainnya juga masih membuka peluang kepada siapapun bakal calon yang akan diusung. Bahkan, apabila ada parpol lain yang ingin ikut bergabung juga masih dipersilakan. Terlebih, kelima parpol ini sebelumnya sudah melakukan penjaringan bakal masing-masing. Ada beberapa nama yang sama dan beririsan.

“Masing-masing juga menyetorkan nama kandidat potensialnya masing-masing. Tentu ada kualifikasi-kualifikasi tertentu kepada bakal calon yang akan diusung. Kemudian, harus dilakukan survei oleh lembaga yang kredibel dan objektif. Nanti akan ada tim khusus yang mengatur mekanismenya, siapa yang berada di urutan teratas. Paling lambat akhir Juli sudah diputuskan siapa nama cabup-cawabup yang akan kita usung,” ungkap Hasim.

Masih kata Hasim, berdasarkan hasil survei sementara, belum ada satu pun kandidat yang dominan atau yang tingkat elektabilitasnya di atas 15 persen. Hasim mengaku akan tetap mengacu pada metodologi ilmiah melalui lembaga survei yang kredibel dan objektif dalam memutuskan siapa kandidat yang akan diusung oleh koalisi tersebut. Hasim mengaku tak ingin terburu-buru memutuskan tanpa proses dan mekanisme yang jelas.

“Nama-nama yang berpotensi nantinya tidak lagi disetorkan kepada partai, tapi kepada tim khusus yang sudah dibentuk oleh parpol koalisi. Jadi mekanismenya jelas. Kita lihat perkembangan dua bulan ke depan apakah muncul nama. Nanti itu akan kita uji kapasitas dan resources-nya. Sehingga ketika nanti muncul nama itu, adalah figur yang sudah teruji secara objektif. Termasuk saya sendiri, tidak akan memaksakan diri, tapi memantaskan diri,” papar Hasim.

Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi, Iman Adinugraha menyebut bahwa tahapan Pilkada masih memiliki waktu yang cukup panjang, sehingga kelima parpol ini bisa terlebih dulu berdiskusi untuk mendalami siapa figur yang dinilai cocok. Apalagi, kata Iman, Kabupaten Sukabumi memilihi wilayah yang sangat luas. Butuh figur pemimpin yang betul-betul memahami wilayah dan punya visi yang jelas dalam membangun Kabupaten Sukabumi.

“Kami tak memikirkan kepentingan partai masing-masing. Yang paling penting sekarang bagaimana lima partai ini tetap utuh sampai pendaftaran ke KPU. Kenapa partai dulu, karena kami ingin menyamakan dulu visi dan misinya. Calon yang mendaftar sudah banyak dan ada yang saling beririsan. Parameternya sudah jelas. Kami akan memaksimalkan ikhtiar sampi kelima parpol ini mendaftar ke KPU,” ungkap Iman. (IST)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *